Minggu, 18 Maret 2012

Batusangkar, KP. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pengiriman Magang ke Jepang, yang berada di komplek SMK 2 Batusangkar sejak Januari 2012 lalu telah kosong, dan tak punya peserta binaan selanjutnya Pemkab Tanah Datar berupaya agar kegiatannya berjalan kembali. Pada, Rabu (14/3) kemarin Bupati M.Shadiq Pasadique bersama Direktur PT. Yuko Tesa Mirai, Mr. Ohara dan Direktrisnya Erlina Contesa, dan sejumlah pejabat Pemkab mengunjungi lokasi Pusdiklat ini. Pada kesempatan Bupati menyatakan akan kembali menjalankan program pelatihan di komplek itu untuk anak nagari Tanah Datar, yang dikirim untuk bekerja di Jepang. Dikatakannya, Pemkab akan manggandeng kembali perusahaan penyalur tenaga kerja ini untuk berperan dalam mengatasi sempitnya lapangan kerja yang ada di daerah ini. "Pusdiklat ini akan dibuka kembali, karena peluang untuk bekerja di Jepang sangat besar, dan terbuka lebar," sebut Shadiq. Ia menyebut saah kedatangannya ke Negeri Sakura itu beberapa waktu lalu menyaksikan bagaimana kebutuhan tenaga kerja untuk sektor swasta yang banyak diminta dengan kesejahteraan yang cukup diperhatikan. "Melihat sendiri kondisi tenaga kerja di Jepang, dan sangat mendapat perlindungan, Pemkab sangat mendukung program ini" timpalnya. Menurutnya, dari pengalaman selama ini saat saat menjalankan magang bersama peserta binaan, memang harus menjadi kajian dan evaluasi untuk diperbaiki pada Pusdiklat ini. Bupati juga berharap perusahaan ini tidak kecewa dengan kondisi itu, dan meminta untuk melaksanakan kerjasama kembali. Untuk itu, Kata Shadiq, Pemkab telah mencadangkan sebanyak Rp.75 dana pada APBD untuk program ini, berikut akan diusulkan lagi pada APBD Perubahan 2012 nanti. Sebelumnya, pada tahun lalu ada puluhan peserta Diklat yang mengikuti program ini, namun banyak yang mengundurkan diri dan keluar sehingga menjadi kosong. Sementara, Erlinda Contesa menyatakan program ini sangat membutuhkan komitmen dan dukungan dari Pemkab karena membutuhkan ketekunan dan keseriusan untuk mengelolanya. Menurutnya, hal ini karena yang diutamakan di Jepang adalah adalah karakter seorang pekerja. hal ini tentu membutuhkan pembinaan lewat Ditlat agar karakternya terbentuk. (236)

Tidak ada komentar: